Tuesday, January 23, 2007

Manfaatkan waktu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

Waktu yang kita punyai di dunia ini hanya ada tiga yaitu
1. Waktu kemarin yang sudah bukan milik kita
2. Waktu sekarang yang sedang ada diatangan kita
3. Esok yang belum tentu jadi milik kita

Bila kita tidak memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin, kita termasuk orang orang yang merugi. Seperti yang tersurat dalam surat Al Ashr:1-3. Nah untuk itu gunakanlah waktu untuk berbuat kebajikan. Sebab waktu adalah momentum untuk sukses. Kesempatan yang ada begitu menggoda, mau diapakan terserah anda. Karena itu berbekallah.”Dan berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (Al-Baqarah: 197)

Dan Allah pun memerintahkan manusia untuk mengarungi dunia ini seperti dalam firmanNya:
“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Ar-Rahman: 3)
Kekuatan disini adalah taqwa dan ilmu tentunya. Sebab manusia hidup tanpa ilmu bagaikan berjalan ditengah malam yang gelap gulita tanpa secercah cahaya, dan manusia tanpa ilmu agama (taqwa) akan lumpuh.

Untuk mendapatkan ilmu kita perlu belajar untuk menggapainya. Memanfaatkan waktu untuk belajar adalah
Waktu yang terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur sebelum fajar
Untuk meneliti adalah waktu pagi
Untuk menulis adalah tengah hari, dan
Untuk menelaah dan mengulang diwaktu malam
(Efisiensi Waktu, Jasim Al Muthawwi)

Rasulullah SAW bersabda “Berpagi-pagilah mencari rezeki, karena pagi pagi itu membawa berkah dan menghasilkan kemenangan.” Rasulullah pun selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan shalat sunah dan shalat subuh berjamaah. Dan itu memang benar, momentum seperti itu banyak terdapat hikmah dari Allah misalnya segarnya udara subuh yang sangat baik untuk kesehatan fisik kita. Susah mendapatkan udara sebersih waktu subuh apalagi bagi manusia yang hidup di kota-kota besar sebut saja Jakarta. Amatlah sulit mendapatkan udara bersih dan sehat untuk fisik kita kecuali momentum seperti itu. Selain itu juga untuk menambah konsentrasi pikiran dan daya ingat yang kuat untuk menyambut datangya hikmah dan ilmu ilmu Allah.

Dan para ulama juga memanfaatkan momentum itu untuk menggali ilmu, mendalami, menyerap hikmah dari berbagai peristiwa sehingga mereka dapat menghadirkan ilmu untuk diwariskan kepada umat hingga hari kiamat.
Ayo sekarang tinggal diri kita untuk mencobanya, kenapa kita belum bisa sedangkan para ulama bisa. Toh kita juga sama sama manusia ciptaan Allah, kalau mereka bisa kenapa kita nggak bisa. Kita harus bisa menggugah kekuatan yang ada dalam diri kita untuk kita lejitkan seperti para ulama tadi. Itu salah satu cara untuk menggapai cita cita besar kita. Dan tentunya setiap manusia pasti mempunyai cita cita besar untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin. Ayo kita coba kalau mereka bisa kenapa kita tidak bisa. Selamat menempuh dan memanfaatkan salah satu momentum yang diberikan oleh Allah ini sebelum tiba ajal kita.